Minggu, 31 Oktober 2010

Redefinisi Pemasaran di Era Globalisasi


Menurut Profesor Waren Keegan sebuah perusahaan perlu adanya “perubahan” dalam menghadapi dunia yang makin terbuka.perubahan itu ada lima tahap, yaitu :

Tahap pertama : ketika sebuah perusahaan masih bersifat “domestic”, orientasinya cuma “home-market”.

Tahap kedua, kalau perusahaan tersebut sudah jadi international company, dia mulai meng-export produknya kebeberapanegara.

Tahap ketiga : jika sudah terjadi sinergi diantara aktifitasnya di beberapa Negara asing maka perusahaan tersebut patut di sebut mult-national company.

Tahap keempat : global company, sebuah perusahaan yang sudah melakukan global sourcing atau global marketing.

Tahap terakhir ; trans-national company, sebuah perusahaan yang sudah “melanggar” batas-batas Negara dengan melakukan global-sourcing dan global marketing sekaligus.

Bagaimana pendapat Porter, Hamel dan Prahalad.

Istilah competitive advantage atau “keunggulan bersaing” dipopulerkan oleh Michael Porter. Sedang core competence atau “kompetensi inti” dipopulerkan oleh Gary Hamel dan CK. Prahalad.

Gary Hamel meminta membayangkan ada tiga lingkaran, yang paling kecil adalah core competence terletak di dalam yang ukuran “tanggung”. Sedang lingkaran “tanggung” adalah capability terletak di dalam lingkaran besar yang di sebut lingkaran competitive advantage. Lantas gary Hamelmemberi contoh beberapa keunggulan bersaing yang bukan core competences. Misalnya keunggulan lokasi dan hak istimewa yang diberikan pemerintah. Itu semua menurut Porter merupakan keunggulan bersaing.

Scales of economies adalah salah satu keunggulan bersaingyang terpenting menurut Porter. Siapa bias menguasai market share, dia punya kemungkinan untuk memproduksi suatu produk dengan unit cost termurah. Learning curve yang konsepnya mengatakan bahwa bila secara akumulatif anda sudah memproduksi suatu produk yang sama dengan lebih banyak volume, maka anda akan bisa menurunkan ongkos produksi per unit.

Igor Ansoff yang merupakan pionir strategic management suka menggunakan istilah capability untuk menggambarkan kemampuan sebuah perusahaan dalam seluruh fungsinya untuk menghadapi persaingan di masa depan.

Sebuah kalimat dari Jack Weleh yang popular “ you have to be able to change your tyre without stopping your car !” Artinya, anda harus bisa ganti ban dengan tanpa menghentikan mobil yang anda kendarai. Jadi anda harus bisa menjalankan perusahaan anda dengan competitive advantage yang sedang dipunyai sambil terus menyempurnakan core competence untuk masa depan.

Tantangan abad 21

Kriteria penentuan pemenang yang suka dipakai Malcolm Baldrige di Amerika Serikat, bisa digunakan sebagai acuan untuk melakukan transformasi ini. Karena kriteria ini, cukup komprehensif dan punya tujuan jelas, yaitu menjadi suatu perusahaan yang kuat baik di bidang leadership maupun management dalam mencapai operational result maupun customer satisfaction.

Kembali ke konsep strategic Marketing plus 2000, saya menegaskan bahwa sebuah marketing company adalah sebuah perusahaan yang bisa menjamin terjadinya sustainable satisfaction untuk customer, people in the company maupun share holders.

Ada tiga hal utama yang merupakan marketing value bagi sebuah perusahaan marketing.

  1. Brand, sampai dimana kesungguhan perusahaan memelihara bahkan mempertahankan brand mereka ? pada dasarnya, konsumen lebih mengerti brand daripada produk. Karena itu, walaupun produk yang bagus penting tapi tidak akan ada manfaatnya kalau tidak ada brand yang punya equity kuat.
  2. Service, sejauh mana sebuah perusahaan mengaggap bisnis mereka adalah service-business ? sebab apa pun jenis bisnis mereka pada akhirnya konsumen tidak membeli produk plus service tapi sebuah paket service yang terdiri dari produk plus komponen lain.
  3. Process, sejauh mana sebuah perusahaan telah berhasil membuat dirinya jadi process based dan bukan function based. Sebab, pembagian kerja berdasarkan fungsi itulah yang membuat orang tidak bisa merasa total berada dalam proses pelayanan konsumen.

Tiga hal tersebut merupakan cirri dari sebuah marketing company yang diperlukan Indonesia menghadapi abad 21.

Peran El Ries dan Jack Trout

Baginorang yang berkecimpung di dunia pemasaran, nama El Ries dan jack Trout boleh dikatakan sangat di kenal. Kontribusi terbesar mereka adalah istilah positioning tanpa terasa tahun 1994 yang lalu, terminology ini sudah berusia 25 tahun. Mereka baru saja merayakan ‘pesta perak”dari positioning, karena istilah ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1969.

Dalam buku mereka yang pertama dan paling laris, Al Ries dan Jack Trout mengatakan bahwa positioning bukanlah tentang apa yang anda perbuat pada sebuah produk. Tetapi tentang apa yang anda perbuat pada benak konsumen.

Contohnya adalah : “7-up is the un-Cola” dengan mengatakan hal tersebut maka 7-up berusaha untuk meyakinkan konsumen bahwa memang di bukan Cola. Begitu “generic” nya Cola sebagai softdrink di Amerika, sehingga orang Amerika menganggap kedua hal tersebut sebagai sama saja. Karena itu, dengan menyebut 7-up sebgai bukan Cola, maka minuman ini jadi lain.

Dengan jelas, di buku maupun ceramah mereka pun, Kotler berpendapat bahwa seorang pemasar harus menentukan cara membagi (segmentation), menentukan pasar sasaran (targeting), dan menentukan positioning terlebih dahulu. Setelah pekerjaan itu selesai barulah pekerjaan yang lain boleh dilakukan.

Kotler mengatakan bahwa marketing mix adalah taktik pemasaran yang mengacu pada strategi yang telah ditentukan lebih dahulu.

Dengan membagi posisi sebuah perusahaan menjadi empat, maka ada empat strategi “perang’ yang mereka tawarkan seperti defensive, offensive, lanking, dan guerilla. Walaupun mereka menyebut sebagai stategi pemasaran, tapi sebenarnya, kalau kita teliti dalam membaca buku tersebut, mereka lebih banyak menekankan “perang” periklanan.

Mengapa warthon nomor satu

Business week edisi 24 Oktober 1994 “menobatkan” Wharton sebagai the best B-School. Dengan demikian, dinilai dari criteria kepuasan stakeholder yang terdiri dari graduating student and recruiter, Wharton mengungguli sekolah bisnis bergengsi Northwestern, Chicago, Stanford bahkan Harvard.

Dalam konsep Marketing Plus 2000, selain Segmentation - Targeting, Positioning, Differentiation – Marketing Mix dan Selling, juga terdapat unsure brandyang sangat penting selain service dan process yang biasanya di anggap berada di luar fungsi marketing.

Brand biasanya masuk dalam unsure produk dalam pemasaran dan service biasanya di anggap sebagai salah satu “paket produk” tertentu. Padahal pada saat ini, posisi brand jadi semaki9n penting, justru pada saat brand loyalty lagi merosot. Sedang Service quality bukan Cuma unsure orang-orang berkualitas,tapi harus di buat untuk kepuasan pelanggan. Dan, akhirnya, setiapproses, terutama yang bersifat cross – functional harus ditinjau terus menerus untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan bersaing. Warren keegan, ahli global nmarketing, menyatakan bahwa integrasi pada saat inisemakin dibutuhkan karena kompetensi jadi semakin global.

Memanfaatkan parade bunga

Di dalam setiap Rose Parade, siaran langsung televise ditonton oleh jutaan pasang mata di seluruh Amerika. Rombongan Indonesia itu sudah merupakan the living advertisement atau iklan berjalan tentang Negara kita dari tahun ke tahun. Hal ini perlu untuk memperkenalkan bahwa Indonesia memang beraneka ragam. Tetapi yang penting di ingat adalah bahwa sebaliknya tidak merubah-rubah Country Positioning. Ketika pertama kali kita menggunakan The Spicy Island untuk menunjukan bahwa Indonesia adalah penghasil rempah-rempah yang terkenal.

Film Forrest Gump

Bagi orang Amerika, film Forrest Gump merupakan gambaran dari American spirit (semangat Amerika). Film ini adalah sebuah film tentang kepemimpinan atau leadership. Pemimpin yang berhasil membuat anaknya berhasil ! Seorang pemimpin sejati adalah pemimpin yang berhasil membuat anak buahnya bisa berprestasi sesuai bahkan melebihi kapasitasnya.

Paling sedikit ada tiga pelajaran “kepemimpinan” dari film tersebut yang bisa di pakai, diantaranya adalah :

  1. 1) Berikan keyakinan pada anak buauh anda bahwa mereka tidak perlu minder pada orang lain. Tanamkan rasa percaya diri mereka bahwa mereka pun bisa membuat karya-karya besar kalau mereka mau.
  2. 2) Kembangkan anak buauh anda sesuai dengan personal strength-nya. Sebagai pemimpin, anda harus membantu mereka untuk mencari “sesuatu” dalam diri mereka yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan.
  3. 3) Cintailah anak buah anda dengan setulus hati. Kalau mereka merasakan cinta anda yang sesungguhnya, maka mereka akan menerima kekuatan yang hebat.


Menghidupkan kembali the beatles

I am Ringo, I play the drum ! And I am Paul, I play the bass ! I am George, I play a guitar ! I am john, I too, play guitar sometimes I play the flute !

Ra,ra,ra,ra,ra, ra…

The Beatles merupakan suatu kasus marketing yang menarikkarena mereka tetap punya loyalitas yang tinggi di antara penggemarnya. Hal ini bisa dijelaskan dalam konsep Brand-Equity dari David Aaker.

The Beatles punya tingkat brand awareness yang cukup tinggi. Hamper semua orang yang suka musik tahu namanya. Hebatnya, awareness ini bisa di-extend dari satu generasi ke generasi berikutnya.

The beatles, ingat musiknya yang “kelas” dari zaman ke zaman. Musik The Beatles memang selalu berganti warna tetapi musik tersebut yang asli diasosiasikan sebagai tidak terlalu ngerock,tapi lebih “berbau” country dan western.

Segala musik “Beatles” dianggap punya kualitas bahkan musik mereka termasuk dalam kkkurikulum akademi-akademi musik untuk dipelajari dan dianalisis. Factor pembentuk brand-equity yang terpenting adalah brand-loyalty ! walaupun Beatles sudah bubar dan John Lennon sudah iada, orang masih setia mendengar musik dan membeli Cd ataupun kaset mereka. Dukungan para penyalur dan dipegangnya hak paten dari masing-masing mereka.

Buat apa produk baru ?

Peluncuran produk-produk baru memang harus dilakukan terus menerus. Bukan Cuma di entertainment industry seperti dufan dan Disneyland. Tetapi pada semua industri.

Kalau produk Life Cycle anda sudah mulai masuk tahap early maturity, maka sebaliknya anda sudah mempunyai produk baru yang siap diluncurkan. Kalau anda memnunggu sampai ke tahap late maturity, semuanya sudah terlambat. Sebentar lagi produk anda akan decline dan pada waktu itu anda panik.

Produk yang berada di tahap maturity memamng merupakan penghasil uang bagi perusahaan atau sering di sebut “sapi perahan” ataui cash cow. Produk inilah yang biasanya harus membiayai peluncuran produk baru yang masih merupakan question-mark. Produk ini juga harus membuat produk baru itu jadi “star”.

Agar, kalau cash cow sudah jadi dog yang siap di harvest atau di milking, sudah ada produk calon pengganti cash cow berikutnya.

Meluncurkan produk baru penting, terutama karena anda harus mempertahankan bahkan memperkuat brand-equity yang sudah dipunyai.

Berdasarkan profilitu, anda lantas bisa pilih strategi inovasi yang cocok. Mau pakai aggressive leadership, solid leadership, creative imitation, efficient imitation, niche, atau marketing innovation. Kalau strategi yang dipilih match dengan profil yang ada, paling tidak, resiko bisa dikurangi dan hasil bisa dioptimalkan.

Pengunjung dari berbagai etnis, kalangan, dan penghasilan. Mulai dari orang bugis, Jawa, china, bahkan kadang-kadang bule makan di warung mie. Mulai dari mahasiswa, pegawai negeri, karyawan swasta, sampai ke bos-bos denan berbagai macam tingkat penghasilan jadi langganan. Sekarang, strategi diubah. Hanya mie ayam tak ada lagi mie babi lagi ! kalau sekarang anda makan di sana, Cuma di tanay mau “kecil” atau “besar” artinya mau porsi kecil atau porsi besar ? di Surabaya,, model mie seperti itu lazim di sebut Ta-mie. Sedang di Jakarta, di sebut I-fumie.

Pada taxi, ada kalimat indah yang tidak bisa di buat oleh sembarang sopir di kartu nama tersebut, yaitu :

HAVE LONDON CAB WILL TRAVEL. You can call me whenever you need me Day or Night !

Ada unsure differentiation di situ. London taxi memang beda dari taxi biasa. Untuk mengingatkan customer, ada gambar taxi di sana. Selain itu yang penting, personalized service dinyatakan pada personal availability Sumasri sunar selam 24 jam sehari. Karena itu nomor telepon rumah bahkan no pager dicantumkan di situ. Itulah yang di sebut “kemudahan di akses” kalau anda sellu mengatakan untuk melayani orang, tapi pada kenyataannya sulit di cari. Sama saja bohong !

Trend setter bukan follower

Kalau anda mau memuaskan orang, sekedar memenuhi harapan konsumen tidak cukup. Tapai anda harus melebihi harapannya. Buatlah konsumen anda senang karena tidak menyangka sebelumnya, bahwa hal itu akan terjadi.

Daisho punya keistimewaan karena merupakan restoran Jepang yang pertama di Jakarta yang menggunakan “ban berjalan” untuk memutar makanan yang disediakan di Sushi bar. Daisho termasuk resturan yang OK. Kualitas makanan dan masakan memang tidak “sedahsyat” Sumire di Grand Hyatt atau Nippon-kan di Hilton tapi harga Daisho Cuma kurang lebih separuh dari kedua restoran yang ada di hotel bintang lima itu.Kalau anda hanya mau “BELAJAR” dari industri anda sendiri, maka anda tidak akan bisa kreatif. Belajarlah dari industri orang lain.

Bawa “masuk” kedalam industri anda dan sudah tentu mesti ada modifikasi. Tapi ada yang “baru” dan selalu bisa di transfer. Not Just Follower! Apalagi, seperti yang tertera dalam Marketing Plus 2000, bahwa kalau kompetisi sudah semakin meningkat bahwa semua industri akan punya sifat yang sama dengan service industry.

Menantang atau menatap

Suatu industri yang menarik tentunya akan memberi peluang untuk menghasilkan relative lebih tinggi! Setelah itu Porter mengajarkan pada kita untuk memutuskan strategi dasa. Mau jadi differentiation atau cost-leader supaya bisa dapat margin yang relative lebih tinggi disbanding pesaing di dalam industri yang sama!

Kedua strategi generic itu bisa diterapkan secara narrow atau broad. Perusahaan kecil diajarkan hanya untuk melayani beberapa segmen pasar saja atau ber-fokus. Sedang yang besar boleh saja melayani banyak segmen.lantas? Porter mengajarkan perusahaan untuk mencari sumber dari suatu keunggulan bersaing dan berusaha mempertahankan.

Ada sembilan elemen yang ditawarkan! In bound,production, out-bound, marketing, service, human resources, technology, infrastructure, dan procurement. Kalau bisa unggul pada salah satu atau lebih elemen-elemen tersebut dalam hal differentiationatau cost, maka anda akan punya peluang untuk mendapatkan margin jadi besar dari pesaing.

Bermimpilah untuk melakukan suatu industri baru! Buatlah aturan baru. Berkoalisilah bila perlu, supaya kompetensi inti anda bisa mengembang. Jangan takut untuk mencoba di pasar. Dan lanjutkan kepeloporan anda dengan melakukan penetrasi ke pasar global dengan menggunakan suatu banner brand.

Jogger mengejar kebahagiaan

Jogger merupakan sebuah took di Bali yang unik dan pemilik took tersebut rupanya juga sangat unik. Ia pun di panggil pak Joger.

Ia sendiri menyebut tokonya sebagai Handicraft Centre, The Big Shop With Small Price! Apa saja yang di jual di situ dari mulai T-shirt, keramik, poster, peralatan dari bamboo maupun rotan, batik, dan sebagainya.

Untuk lebih menghayati kreatifitasnya, coba simak”Perintah Harian” yang dikeluarkan pak Joger untuk para karyawannya.

PERINTAH HARIAN

1) Sambutlah semua pengunjung dengan salam “good morning selamat pagi!” tidak peduli apakah pada saat itu pagi, siang atau sore, selalu “good morning selamat pagi!”
kalau pengunjung itu sudah berada di tempat kita lebih dari 15 menit, harus segera dibawakan satu botol softdrink atau air sehat dan bersih.

2) Kalau pengunjung itu berada di Joger lebih dari 3 jam harus dibawakan snack (cemilan).

3) Kalau ternyata pengunjung itu betah sampai delapan jam langsung disiapkan kasur dan bantal. (tetapi agak sulit karena jogger hanya buka 7,5 jam saja).

4) Semua orang baik-baik harus dilayani secara baik-baik. Tapi orang yang tidak baik tidak harus dilayani secara tidak baik.

5) Jangan berdebat soal selera. Hargailah selera orang lain! Baik untuk kita belum tentu baik untuk orang lain.

6) Ingatlah semboyan kita yang sudah terkenal : “belanja atau tidak belanja tetap thank you”.

Saudara dari selatan

Quelch mengajar tentang trend pemasaran tahun 2000,terutama yang berkenaan dengan dampaknya pada consumer product. Sedang dalamHarvad Business Review, edisi September-Oktober 1994, Quelch menulis sebuah artikel pemasaran tentang bahaya nya suatu product proliferation.

LABC atau Indonesia Australia Business Counsil yang sudah ada merupakan wadah bagi pengusaha darikedua negara. Wadah ini dapat dijadikan forumpertemuan untuk melancarkan hal tersebut. Dengan demikian, diharapkan bahwa sikap proaktif dari pemerintah Australia ini bisa dimanfaatkan dalam situasi win-win untukkedua belah pihak.

Masih banyak teknologi pertambangan,pertanian, dan property, misalnya,yang bisa kita pelajari dari mereka. Sementara itu, kunjungan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman ke Australia Barat juga akan semakin mempererat hubungan kedua daerah secara “politis”.

Kalau Jepang saja yang pernah menjajah kita, dianggap sebagai “saudara tua”, mengapa kita tidak menganggap Australia sebagai “saudara dari selatan”. Sekali lagi,yang penting harus win-win.

M. Ciputra, Babson dan entrepreneurship

Kalau universitas lain mencetak sarjana ekonomi yang diharapkan jadi manajer, Ciputra ingin lulusan UNTAR bisa jadi entrepreneur. Karena hanya entrepreneur yang bisa melihat peluang, mengambil resiko, dan membukalapangan pekerjaan.

Babson College menduduki ranking teratas di antara Business Specialty School lain dengan mempertimbangkan factor-faktor reputasi akademik,selektifitas mahasiswa, sumber daya pengajar, sumber daya keuangan, tingkat kelulusan dan kepuasan para alumni.

Babson Graduate School of Business cukupunik, karena merupakan pelopor perombak kurikulum untuk program MBA nya. Pada tahun pertama di Babson, mahasiswa langsung di ajak berdiskusi tentang inovasi,entrepreneurship, thinking, quality as a competitive advantage, global perspective, dan leadership.

Untuk orang asing yang tidak berbahasa inggris rata-rata angka TOEFL di Babson adalah 620! Sedang untuk anak-anak lulusan high school di Amerika sendiri, rata-rata SAT adalah 1100.

Dengan makin menglobalnya dunia, maka ucapan ahli ekonomi J.B.Say semakin menjadi kenyataan. “Kekuatan ekonomi suatu negara ditentukan oleh jumlah entrepreneur di negara tersebut.

Pekerjaan rumah kita

“This is the best book on entrepreneurship”. Pada buku tersebut mengupas tiga teori sosiologi yang erat hubungannya dengan judulnya.

Pertama, Theori Of Middleman Minorities dari Edna Bonavich yang dipakai sebagai landasan teori dalam bidang ini. Secara umum, teori ini mengatakan bahwa rasa tau etnis “yang terjepit” dan “dimusuhi” suatu negara, biasanya akan membangun “economic security” dengan memainkan peran “middleman position” didalam suatu struktur kapitalisme.

Kedua, buku Prof. Butler juga menyinggung pandangan Ivan Light tentang collectivism. Teori Light ini lebih menekankan pada interaksi atribut budaya dalam suatu kelompok etnis yang akan memperkuat solidaritas di antara mereke.

Ketiga, teori ethnic enclave yang banyak disebut oleh Alex Portes dan Robert Black dalam buku Latin Journey. Orang-orang Cuba di Miami merupakan suatu enclave yang sangat solid dan cukup berhasil. Mereka saling tolong menolong dan dengan demikian mereka tidak sekedar survive tapi juga sangat berhasil, setelah melarikan diri dari negara yang sedanmg diperintah oleh Fidel Castro.

Prof. Butler menunjuk pendapat Joel Kotkin dalam bukunya Tribes yang menyatakan ada lima ras yang dianggap orang Inggris, Yahudi, Jepang, China dan India. Mengapa? Karena dengan cara yang berbeda orang-orang inipunya tiga hal:

1) Pertama, mereka punya identitas etnik yang kuat dan sense of mutual dependence yang akan saling membantu kelompok mereka dalam melakukan adjustment terhadap perubahan-perubahan politik dan ekonomi tanpa kehilangan identitas.

2) Kedua, mereka sudah punya global network berdasarkan mutual trust yang memungkinkan mereka berfungsi secara kolektif melewati batas-batas negara.

3) Ketiga, mereka mempunyai passion untuk selalu mempelajari bahkan bila perlu membeli technicial knowledge dan pengetahuan lain dari mana saja di tambah dengan open-mindedness mereka yang dapat mempercepat pengembangan ilmiah dan intelektual yang diperlukan untuk sukses pada abad ke-21.

NEWSCAFE, Selamat datang di kota nomor 6

Mengapa NEWSCAFE mempunyai clear positioning yang disukai oleh target marketnyayaitu professional muda, juga yang sebenarnya tidak muda lagi tapi masih berjiwa muda.

1) Pertama, tempat makan dan minum seperti itu terutama yang punya global brand belum ada di Surabaya.kelihatannya, mereka pada “ngeri” untuk buka di Surabaya.

2) Kedua, tempat nongkrong di hotel-hotel bintang yang ada di Surabaya pada saat ini, belum ada yang punya image cukup kuat dan dominant.

3) Ketiga, lokasinya di jalan Panglima Sudirman cukup strategis, walaupun “Cuma” satu arah.

4) Keempat, banyak orang Surabaya yang sudah pernah ke NewsCafe di Jakarta. Pada umumnya mereka menunggu-nunggu kapan NewsCafe Surabaya akan di buka.

AUDIT PEMASARAN BERDASARKAN “STRATEGIC MARKETING PLUS 2000

A. PENDAHULUAN

Kotler, Gregor,dan Rodgers (1997) memberikan definisi audit pemasaran sebagai :

Audit pemasaran adalah pemeriksaa terhadap suatu perusahaan atau unit bisnis secara komprehensif, sistematis, independent, dan berkala. Unsure-unsur yang dilibatkan dalam audit adalah lingkungan, objek, strategi, dan aktifitas pemasaran untuk melihat masalah dan kesempatan dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja pemasaran dari perusahaan atau bisnis unit.

Komprehensif

Audit pemasaran tersebut harus mencakup semua aktifitas pemasaran yang relevan dan bukan sekedar melihat masalah pemasaran dalam ruang linkup yang sempit. Dengan demikian, audit pemasaran tidak dimaksudkan untuk mencoba bagaimana suatu perusahaan mengatasi masalah yang berhubungan dengan masalah pemasaran secara spesifik, misalnya masalah penetapan harga.

Sistematis

Audit pemasaran harus melibatkan tahapan diagnosis yang telah disusun sesuai denganlogika atau merupakan suatu rangkaian langkah yang terintegrasi dengan baik.

Independent

Audit pemasaran yang baikharus dilakukan secara objektif dan tidak bias. Oleh karena itu, walaupun suatu audit pemasaran dapat dilakukans secara internal oleh para manajernya, objektifitas dari audit tersebut harus dipertahankan. Kesulitan untuk mendapatkan audit pemasaran yang objektif inilah yang mendorong banyak perusahaan melakukan audit pemasaran dengan bantuan para konsultan.

Periodic

Agar audit pemasaran benar-benar berguna untuk memperbaiki kinerja pemasaran perusahaan tersebut, suatu audit harus dilakukan secara berkala. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk terus dapat memonitor posisi mereka terhadap peasing dan perubahan lingkungan bisnis dari industri di mana mereka berada di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar