Minggu, 31 Oktober 2010

Strategy pemasaran dengan metode IZSY

Strategi pemasaran merupakan hal yang esensial dalam menunjang keberlangsungan hidup suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan produk atau jasa tertentu kepada target pasar yang telah ditentukan sebelumnya.

Strategi Pemasaran diartikan sebagai sebuah proses yang dapat memungkinkan organisasi untuk memusatkan sumber daya yang terbatas pada peluang terbesar untuk meningkatkan penjualan dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sebuah strategi pemasaran harus berpusat di sekitar konsep kunci bahwa kepuasan pelanggan adalah tujuan utama.

Lebih jauh, strategi pemasaran adalah sebuah metode untuk memfokuskan energi dan sumber daya organisasi pada suatu program tindakan yang dapat menyebabkan peningkatan penjualan dan dominasi ceruk pasar sasaran.Sebuah strategi pemasaran yang menggabungkan pengembangan produk, promosi, distribusi, harga, manajemen hubungan dan unsur lainnya; mengidentifikasi tujuan pemasaran perusahaan, dan menjelaskan bagaimana mereka akan dicapai, idealnya dalam jangka waktu tertentu. Strategi pemasaran menentukan pilihan segmen pasar sasaran, positioning, marketing mix, dan alokasi sumber daya. Hal ini paling efektif jika merupakan bagian integral dari strategi perusahaan secara keseluruhan yang turut melibatkan pelanggan, calon pelanggan, dan pesaing dalam arena pasar. Strategi perusahaan, misi perusahaan, dan tujuan perusahaan. Sebagaimana seorang pelanggan merupakan sumber pendapatan dari suatu perusahaan, strategi pemasaran terkait erat dengan penjualan. Sebuah komponen kunci dari strategi pemasaran sering untuk menjaga pemasaran sesuai dengan pernyataan misi perusahaan yang menyeluruh.

Sebuah strategi pemasaran dapat digunakan sebagai dasar dari rencana pemasaran. Sebuah rencana pemasaran berisi serangkaian tindakan khusus yang diperlukan untuk berhasil menerapkan strategi pemasaran tersebut. Sebagai contoh: "Gunakan produk dengan harga murah untuk menarik konsumen. Sekali organisasi kita, melalui produk murah tersebut, telah membentuk hubungan tertentu dengan konsumen, organisasi kita akan menjual produk tambahan, produk yang lebih mahal dan memiliki margin yang lebih tinggi yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen dengan produk yang telah lebih dulu diperkenalkan.”

Strategi umumnya terdiri dari serangkain proses berpikir taktis untuk membuat rencana pemasaran yang lebih efektif. Strategi pemasaran berfungsi sebagai fondasi dasar dari rencana pemasaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar dan mencapai tujuan pemasaran. Rencana dan tujuan umumnya diuji untuk hasil yang terukur.

Sebuah strategi pemasaran seharusnya mampu mengintegrasikan tujuan pemasaran (objektif) dari suatu organisasi, kebijakan, dan urutan tindakan (taktik). Demikian pula, berbagai untaian strategi, yang mungkin mencakup periklanan, pemasaran saluran, pemasaran internet, promosi dan public relations hendaknya dapat disinergikan. Banyak perusahaan memecah kembali strategi pemasaran mereka ke dalam strategi-strategi kecil yang lebih dapat diterapkan untuk unit-unit fungsionalnya berdasarkan berbagai macam faktor internal dan eksternal. Setiap unit diharapkan untuk mengetahui objektif perusahaan dan mengembangkan seperangkat taktik untuk mencapai tujuan tersebut. Dan ketika semua unit berusaha mengimplementasikan strategi pemasaran masing-masing, maka diharapkan objektif utama perusahaan bisa tercapai. Inilah sebabnya mengapa penting sekali untuk membuat setiap strategi pemasaran terukur.

Dari berbagai macam strategi pemasaran yang ada, Metode IZSY yang dikembangkan oleh penulis mungkin dapat menjadi strategi yang tepat bagi perusahaan level micro, menengah dan macro:

1. Influence (Quality to Human)

2. Zoning (Human to Price)

3. Superiority (Price to Advertisement)

4. Yield (Advertisement to Quality)

Kuadran IZSY



Berdasarkan metode IZSY, seorang pakar strategi pemasaran dihadapkan pada 4 faktor penentu utama dalam hal pemasaran, yakni:

1. Human, menekankan kepada kualitas sumber daya manusia yang akan memasarkan suatu produk atau jasa tertentu.

2. Price, menekankan kepada harga produk atau jasa yang dipasarkan.

3. Advertisement, menekankan kepada pemasaran suatu produk atau jasa melalui iklan.

4. Quality, menekankan kepada kualitas dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Faktor Quality dan Price disebut sebagai Determination (Penentu) sedangkan faktor Human dan Advertisement disebut sebagai Motion (Penggerak).

Metode IZSY mencoba untuk menggarisbawahi pada satu atau beberapa kendala yang harus segera diatasi ketika seorang pakar pemasaran mencoba memasarkan produknya dengan mengandalkan satu atau beberapa dari 4 faktor di atas.

Semisal si A memasarkan produknya dengan mengandalkan faktor staff pemasaran yang handal (Human) dan kualitas (Quality) produknya yang baik, maka kendala yang dihadapi adalah Influence (pengaruh) dari pemasaran produk tersebut terhadap konsumen. Umumnya pengaruh dari produk tersebut hingga ke telinga konsumen cukup lambat dan lemah. Tidak adanya faktor penggerak yang memiliki sales-force yang besar seperti iklan baik melalui media cetak atau media elektronik, mengharuskan staff pemasaran untuk mendatangi calon konsumennya sendiri atau istilahnya jemput bola. Di era di mana iklan di media elektronik seperti televise berperan dominan dalam menentukan pembelian suatu produk, si A diharapkan mampu memusatkan kinerja staff pemasarannya lebih kepada sosialisasi lengkap dari produk tersebut dan tentu saja core benefits dan keunggulan yang dimilikinya relatif terhadap produk sejenis.

Semisal si B memasarkan produknya dengan mengandalkan faktor staff pemasaran yang handal (Human) dan harga (Price) produknya yang lebih murah, maka kendala yang dihadapi adalah Zoning (penetapan daerah pemasaran/target pasar) dari pemasaran produk tersebut terhadap konsumen. Umumnya daerah pemasaran/target pasar dari produk cukup sempit sehingga si B diharapkan untuk tidak menjual produk yang bersifat mass.

Semisal si C memasarkan produknya dengan mengandalkan faktor harga (Price) produk yang lebih murah dengan faktor iklan (Advertisement), maka kendala yang dihadapi adalah Superiority (keunggulan) dari pemasaran produk tersebut terhadap konsumen. Umumnya keunggulan dari produk tersebut relative terhadap produk lainnya akan selalu menjadi pertanyaan bagi konsumen sehingga si C diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh konsumen mengenai produk tersebut.

Semisal si D memasarkan produknya dengan mengandalkan faktor iklan (Advertisement) dengan faktor kualitas (Quality) dari produk yang ditawarkan, maka kendala yang dihadapi adalah Yield (penghasilan) dari pemasaran produk tersebut terhadap konsumen. Umumnya penghasilan dari produk tersebut relative terhadap produk lainnya akan minim sehingga si D diharapkan mampu melakukan upaya-upaya seperti menekan harga produksi dari produk tersebut.

Apa yang terjadi apabila seorang pakar pemasaran mengedepankan faktor kualitas (Quality) produk yang baik dengan faktor harga (Price) lebih murah atau faktor staff pemasaran yang mumpuni (Human) dengan faktor iklan yang hebat (Advertisement)? Maka dalam hal ini, seorang pakar pemasaran akan dihadapi pada kendala yang kompleks; ada faktor penentu pembelian (Determination) tapi tidak ada faktor penggerak (Motion) dan sebaliknya. Semisal si A menjual produk dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang lebih terjangkau namun tidak ada faktor penggerak sehingga strategi pemasaran si A dikhawatirkan tidak efektif menjangkau target pasarnya. Contoh lain, semisal si B menjual produk dengan mengharapkan pada faktor staff pemasaran dengan faktor iklan tanpa ditunjang faktor penentu sehingga strategi pemasaran si B dikhawatirkan tidak efisien dalam hal biaya.

Pakar pemasaran yang lebih mengedepankan faktor penentu saja untuk mendongkrak penjualannya disebut sebagai pakar pemasaran yang product oriented dimana ia berusaha menciptakan produk yang dirasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yakni produk dengan kualitas premium namun memiliki harga yang lebih terjangkau daripada produk lain yang sejenis. Umumnya pakar pemasaran yang produk oriented tidak membutuhkan terlalu banyak staff pemasaran dan iklan untuk menjual produknya.

Lain halnya dengan pakar pemasaran yang lebih mengedepankan faktor penggerak untuk mendongkrak penjualannya disebut sebagai pakar pemasaran yang sales-force oriented dimana ia berusaha menjual produk yang tidak premium dengan membombardir konsumen melalui segenap staff pemasarannya yang handal dan iklan baik di media cetak atau elektronik. Keuntungan dari strategi ini adalah bisa ‘mengelabui’ persepsi konsumen dengan produknya yang tergolong biasa-biasa saja.

Dengan menggunakan metode IZSY diharapkan para pakar pemasaran dapat mengetahui kendala yang akan dihadapi dari pemilihan penekanan pada satu atau beberapa penentu pemasaran suatu produk dan menggunakan langkah-langkah preventif untuk mengatasi kendala tersebut yang dapat dikombinasikan pula strategi-strategi pemasaran yang telah lebih dulu dicetuskan seperti market dominance strategy, porter generic strategies, innovation strategies, growth strategies dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar