Rabu, 20 Januari 2010

Jual desis dan baunya bukan steaknya..

Apabila anda pernah melihat seseorang menjual atau menyajikan sebuah steak di atas piring panas, sebelum memakannya menurut anda yang menarik adalah bunyi desis dan baunya (ditambah uapnya) atau steak itu sendiri.Pasti anda akan menjawab pilihan pertama lebih menarik.

Sebenarnya hal ini sama dengan client anda. Kalau anda hanya ngotot menjual barang anda tanpa anda memperlihatkan dulu bagaimana barang yang anda tawarkan akan bisa memberi manfaat atau apapun yang dapat membuat mereka tertarik (seperti orang mencium bau steaknya saja akan membuat perut seseorang menjadi lapar) sebagus apapun produk anda sangat sulit menjualnya. Hal ini karena sifat dasar manusia bahwa mereka akan membeli karena mereka secara emosi akan tergerak. Anda bisa membayangkan berapa banyak dalam hidup anda membeli sesuatu yang kalau anda pikirkan kembali sebenarnya anda tidak terlalu memerlukan. Dengan kata lain anda membeli hanya karena anda ingin memilikinya. Atau sebaliknya anda pernah ditawarkan sesuatu barang yang sebenarnya dapat anda pakai tetapi karena orang yang menjelaskannya tidak dapat menggerakkan emosi anda, anda terus menolaknya. Lebih kasihan lagi buat si sales tadi anda malah membeli barang yang sama dari sales lain yang dapat menggerakkan dan memuaskan hati anda.

Belajar dari pengalaman diatas anda harus bisa menjual steak dengan bau dan bunyi desisan yang menarik, bukan hanya menjual steaknya saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar