Selasa, 19 Januari 2010

Menjadi Pertama Dalam Benak Konsumen

Di kategori produk dan bisnis apapun yang Anda pilih untuk tekuni:
It is Better to be the First than it is to be Better. Be the first. If you can’t be the first in the mind (of your customers), then you’d better be the opposite of your competitors.
Al & Laura Ries —

Bila tak ingin tergilas oleh persaingan, inovasi dan strategi pengembangan
produk untuk senantiasa menghasilkan produk unik menjadi andalan utama bertahan menghadapi gempuran pesaing.

KIAT PRAKTIS:
a. Jangan mudah tergiur dan terjebak sebagai one of the commodity.
Jangan mudah terjun ke dalam usaha yang merupakan komoditas. “me
too products”, meniru produk dan layanan dari bisnis-bisnis pendahulu atau
pionir bisnis sama yang ingin kita tekuni. Atau bisnis Anda akan tenggelam.

Tenggelam dalam hiruk pikuk pesan-pesan promosi dan iklan yang setiap
harinya bisa ribuan jumlahnya, sama-sama bersaing untuk diperhatikan dan
diingat calon konsumen.

b. Langkah awal menggali keunikan dimulai pada saat memilih bidang
usaha dan ceruk pasar yang pas. Ceruk pasar prospektif, idealnya berupa
niche - yang mana belum banyak terdapat pesaing di dalamnya.

PEKERJAAN RUMAH ANDA:
1. Jangan malas. Lakukan riset Anda. Banyak-banyak belajar.
Pahami konsumen, apa yang mereka mau, apa yang mereka butuhkan
yang selama ini belum bisa dipenuhi oleh para pesaing Anda.

Kalau perlu luangkan banyak waktu untuk sekadar nongkrong bersama
target konsumen Anda. Gabung dengan komunitas mereka. Bahkan juga
ikut terlibat dalam keseharian aktivitas mereka.

Datangi dan experience layanan-layanan produk pesaing. Be honest & be
open to ourselves. Adakah bagian dari produk dan layanan mereka yang
patut kita acungi jempol? Adakah kelebihan-kelebihan kita yang bisa
memenuhi kebutuhan konsumen yang belum ditawarkan pesaing?
Target kita adalah lebih baik daripada pesaing.

2. Kembangkan keunikan usaha kita pada elemen-elemen pemasaran.
Seperti beberapa contoh berikut:

a. lokasi dan tempat –> lokasi strategis, kenyamanan tempat, suasana
hangat menyenangkan, interior mengesankan konsumen, menawarkan
pengalaman yang sulit diperoleh di tempat lain. Sesederhana warung kopi
yang menawarkan suasana dan keakraban keluarga — sudah lebih dari
cukup.

b. penyajian produk –> cara kita mengemas, memberikan produk ke
konsumen yang telah membayar. Bisakah kita ‘membungkusnya’ dalam
sebuah pengalaman atau experience yang ‘beda’ — mengundang sensasi
perasaan inderawi tertentu yang tak mudah terlupakan?

c. pengalaman melakukan transaksi / proses pemesanan dan pembayaran
–> adakah cara-cara pemesanan dan pembayaran yang bisa kita buat
lebih mudah? praktis? menyenangkan?

d. nama, merek, logo, tagline –> nama unik, logo konsisten dengan tagline
mudah diingat, identik dengan karakter dan kepribadian tertentu yang
memotivasi target konsumen.
Can you think of some more ideas?..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar