Selasa, 19 Januari 2010

Win Back Your Customers

Adakah cara paling efektif yang dijamin tak pernah gagal dalam menjaring konsumen?
Kalau saya, terkesan dengan bagaimana abang penjual tanaman langganan saya
berhasil ‘memikat’ saya dengan gaya ‘berjualannya’ yang simpatik.

Hanya dengan satu kali beli satu tanaman bunga darinya,
saya tak pernah lagi beli tanaman bunga dari penjual lainnya
yang juga banyak lewat depan rumah.

Mau belajar dari trik berjualan si Abang? :)
.. Saya menyebutnya, trik ‘akuisisi’ pelanggan pesaing
ala Abang penjual tanaman keliling..

******************
Menarik, karena yang membuat si Abang ini berhasil memikat
begitu banyak pembeli yang akhirnya menjadi pelanggan setianya itu
adalah praktek cespleng Personal Marketing…:)

Marketing with a sense of personal touch..

1. Pendekatan Pemasaran yang semaksimal mungkin melibatkan peran dan
sumbangsih (masukan ide, kritik dan saran) customer dalam pengembangan fitur, layanan dan manfaat akhir produk

2. Personal touch; pengusaha/pemasar berusaha memahami
keunikan kebutuhan masing-masing pelanggan, serta berusaha memenuhi kebutuhan mereka melalui produk yang kita tawarkan.

Selama ini banyak cara yang biasa dilakukan pelaku usaha dalam melakukan personal marketing.
Pendekatan (prospecting) yang personal serta layanan jasa dan produk yang didesain ‘customized’ sesuai kebutuhan dan keinginan customer.
Seperti layanan pemesanan Parsel yang isi bingkisannya bisa diminta pemesan sesuai kebutuhan, atau gerai roti sandwich
yang mana pembeli bisa memesan topping dan isi sandwich sesuai selera.

*******************************
Si Abang, amat royal dan selalu semangat berbagi tips merawat tanaman bunga yang ia lihat
tumbuh di kebun saya sejak awal ia menawarkan koleksi tanamannya.

Ia juga selalu antusias menyampaikan info-info tren tanaman bunga yang saat ini sedang digandrungi
komunitas pecinta tanaman yang selama ini banyak jadi pelanggan setianya.

Tidak pula ia tampak berat hati menawarkan ekstra bantuan
memindahkan tanaman yang baru saya beli ke pojok halaman rumah;
yang menurutnya adalah sudut yang tepat agar tanaman saya akan tampak indah dari luar pekarangan.

*********************
Mengamati bagaimana ia memperlakukan saya yang saat itu adalah
pelanggan barunya, “Hmm.. no wonder ya.. pelanggannya begitu banyak..”:)

Triknya hanya ‘mendengarkan’, ‘mengamati’ dan ‘berbagi’.

Contohnya nih, bila Anda berjualan baju dan aksesoris,
berarti Anda tidak cukup hanya menjadi seorang penggemar fashion, melainkan
Anda harus juga melek fashion dan mengikuti perkembangan tren fashion terkini.
Tren warna, apa yang pantas dan tidak pantas.

Tidak cukup sampai di situ, Anda bisa mencoba memahami
kebutuhan pelanggan Anda yang berbeda-beda. Anda harus bisa mencermati,
untuk pelanggan Anda yang kelihatannya konservatif, Anda bisa menyarankan aksesoris klasik simple,
dengan warna basic hitam, krem.

Untuk mereka yang ‘fashion minded’, Anda malah bisa menyarankan aksesoris funky, model terakhir
dengan warna-warna semarak yang bisa di ‘mix-match’ dengan baju mereka.

Anda harus siap memberikan tips dan trik cantik Anda untuk pelanggan setia produk Anda yang tidak ingin “Salah kostum” dan “salah dandan”
karena membeli baju dan aksesoris pada butik Anda.
Anda harus bisa buktikan bahwa Mereka bisa tampil cantik dan fashionable dengan mempercayakan
koleksi fashion mereka pada Anda.

Anda punya Salon kecantikan? Studio Senam?
Berarti Anda harus siap berbagi tren kosmetik dan tata rias terkini, termasuk trik-trik
rias diri yang sesuai bagi pelanggan Salon Anda:)

Mungkin Anda bisa beri bonus GRATIS sesi senam yang bisa ‘mengkoreksi’
problem bentuk tubuh pelanggan Anda?..

Bagaimana menurut Anda? Tidak terlalu sulit bukan?

Apapun produk Anda, Anda bisa menerapkan Personal Marketing ketika
Anda memberikan ekstra keleluasaan bagi pelanggan Anda untuk menyesuaikan fungsi dan manfaat
produk Anda dengan kebutuhan dan keinginan mereka yang cenderung berbeda dengan orang (pelanggan) lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar