Senin, 18 Januari 2010

Sikap dan Pemikiran Negatif Sales

Sebagian Besar Salesman Memiliki Sikap Dan Pemikiran Negatif

Hal itu benar. Mayoritas salesman tidak ingin menutup penjualan. Otak mereka telah terhantem beberapa kali sehingga mereka betul-betul terkejut bilamana mereka berhasil.

Saya heran melihat para salesman lain pada agensi rumah tempat saya bekerja berkerumun mengobrol bersama setiap pagi. Itulah yang saya maksudkan dengan "gelanggang orang tolol" karena alasan seperti itu. Saya adalah pemain tunggal dan menjaga diri saya sendiri. Seperti halnya Ted Williams yang juga pemain tunggal-pemain baseball terakhir yang telah memukul 0,400.

Kalau saya tiba dikantor,saya tidak bertujuan untuk membuang waktu dengan mengobrol bersama salesman-salesman rumah yang lain. Apalagi, tidak akan membeli rumah saya! Disamping itu, saya bangun pagi tidak untuk mengobrol. saya tidak punya waktu untuk mendengarkan gurauan mereka dan saya tidak makan siang bersama mereka.

Bisnis saya adalah menjual rumah, saya tidak ingin mendengarkan salesman lain mengomel sepanjang hari. Tapi saya tidak tahan mendengar mereka begitu. Beberapa pelanggan berjalan menuju keruang pamer dan seorang salesman lalu berkata pada temannya. "Tolong layani orang itu, saya tidak mau. Ia hanya ingin melihat-lihat saja." Seorang salesman memandang dan menyeletuk, " Oh, ia mengajak istrinya yang tua. Ini pertanda jelek. " Yang lain berkata ,"Lihat pengemis ini. Beli mantel yang pantas saja ia tak mampu. "Pelanggan yang lainnya lagi rambutnya sangat panjang. Satunya lagi tampaknya termaksud kelompok etnis yang "tidak membeli rumah." Sepanjang hari para salesman lalu berpikiran mengapa orang tidak jadi calon pelanggan mereka yang baik . Saya tidak dapat menjelaskannya. Apa yang mereka pikirkan tersebut seolah tidak ada seorangpun yang membeli rumah. Menurut saya, semua orang masuk keruang pamer model perumahan hanya punya satu tujuan: membeli rumah! saya tegaskan bahwa semua orang yang masuk keruang pamer perumahan hanya punya satu pemikiran ia ingin membeli rumah. Apa ada tujuan lain atas kedatangan seseorang keagensi rumah?

Sampai saat ini saya pernah menunjukan apa yang diketahui oleh para salesman tadi apa yang saya tahu. Bagaimana didunia ini seseorang dapat melihat orang lain dan menentukan bahwa ia akan membeli rumah? saya telah bekerja dibidang saya selama betahun-tahun dan tetap tidak punya gambaran bagaimana tampang seseorang pembeli itu dan saya menantang kalau ada yang mengambarkan bagaimana tampang seseorang pembeli itu.

Pemikiran negatif yang sama pada salesman yang bertugas diluar. Mereka habiskan sebagian besar waktu mereka untuk mengemudi melewati calon pelanggan dan mereka tidak berusaha keluar dari mobil untuk menjumpai calon pelanggannya. Mereka habiskan separoh waktu untuk memikirkan mengapa orang-orang tidak mau membeli saja dan tidak perlu ada presentasi.

Lalu, saat salesman itu mengumpulkan semangat untuk memberi presentasi penjualan, mereka penuh dengan keraguan dan ketakutan. saya tidak tahan berada di sekitar orang yang bersikap negatif dan saya tidak bisa berpikir bahwa calon pelanggan akan merasa hal yang sama. Lagipula, siapa yang membutuhkan orang yang tidak meyakinkan seperti itu yang bisa mendatangkan awan kelabu? Apa yang akan anda lakukan jika orang seperti itu datang ke rumah atau kantor anda? saya akan menolaknya seperti wabah.

saya selalu mengerti orang begitu benci terhadap salesman yang negatif. Karena mengetahui hal ini, saya berusaha ekstra untuk meyakinkan diri sendiri bahwa bahwa setiap orang adalah calon pelanggan yang hebat. saya begitu yakin sehingga saya akan selalu menciptakan penjualan dangan antusiasme tinggi tiap kali menemui calon pelanggan. Percayalah, hal seperti ini bisa menular. Bukankah menyegarkan diri dibandingkan dengan salesman negatif yang ada diluar sana yang menyebarkan pemikiran negatif kemanapun mereka pergi? Akhirnya mereka heran mengapa mereka mengalami begitu banyak penolakan!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar